Senin, 09 Juni 2025

Dia sudah mampu berkata

 Setelah 3 tahun usianya mulailah Laksamana banyak bicara. Tampaknya dia agak lebih lambat dibanding kakak kakaknya, tapi tak mengapa setiap anak punya masanya. Bukan tanpa usaha si ibu bilang begini, sempat terapi wicara tapi kerentaan dan sunyinya waktu kosong membuat rutinitas tak terjaga. Namun dia sudah banyak berkata. Kami punya terapist gratis di rumah. Senopati gagah namanya... 

Anak ini tumbuh mulai agak berbeda, dia tidak suka kegiatan akademik bukan karena bodoh tapi daya juangnya memang kurang baik. Kemampuannya luar biasa tapi kemauannya yang ada dan tiada. Diantara keanehan itu yang masih di cari cari sama ayah ibu bagaimana mengatasinya, sosok senopati menjadi sahabat wicara laksamana sehari hari. Setelah panglima tidak tinggal dirumah karena sudah mulai pesantren dan senopati menjadi kesepian maka pengisi lara nya adalah bermain dg laksamana. 

Maka buat laksamana guru sehari harinya adalah senopati, teman sejatinya adalah senopati meski tidak sebaliknya. Kadang senopati merasa lelah menemani si bayi yang mulai cerewet dan mau menang sendiri ini. Menjadi kalah itu bukan tujuan anak dilahirkan kan? tapi kadang kamipun meminta dia mengalah walau tak jarang kami juga memarahi si bayi yang kelewatan. 

Progres kemampuan wicara nya laksamana meningkat drastis karena senopati memang memiliki kelebihan di kata kata untuk anak seumurnya. 2 anak ini jadi saling melengkapi, tak ayal rumah tak pernah sepi selalu ribut dan berisik setiap hari dengan mereka. Hal ini tentu bikin ibu kadang mulai tak waras, ikut menambah riuh dengan teriak meminta berhenti bersenda dan bertikai. 

Senopati itu pintar cuma belum tahu cara mengarahkan kecerdasan nya. Laksamana juga paham tapi masih sibuk merangkai kata-kata yg baru dipelajarinya. Panglima? sedang berjuang disana.. Ayah ibu sedang rutin menutup telinga karena rumah menjadi ramai. Semoga tetap sehat semuanya 

Minggu, 09 April 2023

Kita Gak Pernah Tahu

 Seperti biasa malam ini sebenarnya diriku letih karena habis perjalanan jauh pulang kampung dari cilacap namun entah karena sentimentil atau efek kafein yang tinggi akibat ngopi aku jadi merenungi sesuatu. Merenungi banyak hal terkait obrolan-obrolan dengan kanda. Sepanjang pulang kemarin kita banyak bercerita saat punya kesempatan berdua di mobil (karena moment ini sudah mulai jarang dipersembahkan_kaya iklan ditipi hehehe) terkait anak sudah semakin banyak dan aktifitas-aktifitas lain yang seakan hidup hanya di dunia saja. Sibuuuukkkkk...... 

Tumpukan obrolan ini di mulai saat kanda cerita ttg temannya yang sakit kanker dan disaat temannya itu butuh sang suami, suami malah memilih masuk kantor. Temannya itu sedih dan bilang"selama ini saya hidup tanpa dia tak apa-apa kita sibuk masing-masing namun ketika saya butuh dia, dia malah tidak memilih menemani saya" 

Teman-teman kanda yang saat itu juga menjeguk langsung menyidir para laki-laki. tentu saja yang nyindir ya emak-emak. " Tuh lelaki mah suka gitu, gak ngerti sama maunya kita, gak suka bantu2 kita"

Kanda membela diri" ya tergantung laki2nya lah"... ah semua sama aja" kata temennya.

Saat itu aku cuma tersenyum karena akupun mengiyakan pembelaan diri kanda, karena kanda bukan lelaki macam itu. Sama sekali jauh dari itu... Dia Kanda....bukan lelaki kebanyakan.

Cerita selanjutnya, saat kanda cerita tentang seseorang yang sangat kita kenal sudah berumur dan diisukan bercerai dengan istrinya dan menikah dengan wanita lain.

kanda bilang" Kok bisa??? kan mereka sudah bersama berpuluh-puluh tahun, jauh bangun bersama dan saling menguatkan dengan ribuan masalahnya, selesai begitu saja? hanya karena wanita yang baru dikenal?

Disitu saya diem aja, karena mungkin kanda gak berpikir sejauh itu. saat ini kanda menikmati kebersamaan keluarga dan gak kepikiran kearah sana. 

Sayapun komentar singkat" Kita gak pernah Tahu..... dan banyak memang kejadian begitu karena semakin berumur lelaki tetap gagah namun kita (perempuan)semakin layu dan menua" walau kita gak tau sebabnya apa.. dan katanya semakin berumur lelaki ada fase seperti itu. dan kita gak pernah Tahu.... Kita berdoa aja yah... semoga kita dijauhkan dari rasa-rasa begitu..


Disaat kanda masih me-ratukan saya sekarang yang kemarin saat kucel dan lecek abis masak dia ajak bertemu temen2 di desanya. Trus saya bilang gak pede karena belum dandan. Dia jawab " jangan dandan nanti istri temen2 kanda kebantingnya jauh. Terus pas saya jawab, tapi bajunya bau abis masak dijawab " gakpapa kan memang gak boleh dicium orang laen buat kanda aja"


Ya begitulah dia dengan ribuan rasa sayangnya tetap membuat saya bilang "kita gak pernah tahu dan selalu ikat dengan doa-doa untuk takdir terbaik.


Good night .... Dithia 100423 1:11 WIB


Selasa, 21 Februari 2023

Ibu yang waras

 Sekarang sedang viral cerita tentang kesehatan mental seorang ibu. ini dipicu dari kisah seorang ibu yang tega melukai bahkan salah seorang anaknya terbunuh olehnya. Dia berkata tidak ingin membuat anaknya menderita hidup seperti dia dan ingin disayang suami. Para ibu melihat hal ini justru banyak merasa iba termasuk saya. Being a mom is not my comfort zone. Jika wanita lain memang mengidam-idamkan menikah dan segera memiliki keturunan juga sangat antusias dengan anak-anak, namun saya tidak.

Sejak dulu saya tidak suka anak-anak, tapi childrenfree bukan pilihan saya sejak memutuskan menikah. Karena tujuan sy menikah ya hanya beribadah dan menggenapkan agama maka dikasih dan tidaknya anak menurut saya itu ya siklus aja. Kalau bahasa ibu-ibu jaman layangan putus "it's not my dream" namun  semua yg bukan mimpi justru jadi kenyataan and i'm not regret about that. Kalau kata kanda, justru itu seninya hidup ada yg kita harapkan belum hadir namun yg kita gak impikan (terkadang itu impian orang lain) justru datang ke kita. Disanalah letak ujian dan tantangan itu ada, jika semua berjalan sesuai apa yg kita mau...semudah itu.. lalu apa guna syurga sebagai hadiah?

Saya belum menjadi ibu yg baik. Mungkin saya dosen yg enerjik, banyak sharing ilmu, asik di ajak ngobrol. Saya juga istri yg supportive, teman yg full of caring namun sebagai ibu nilai saya masih SPBU.."mulai dai NOL". Saya hampir tiap hari ngomel-ngomel ke anak gak jarang saya berteriak ke mereka dan beberapa kali saya memukul mereka meski tidak dalam kategori membahayakan dan tidak berbekas. 

Minggu-minggu lalu saya sangat marah ke mereka karena tidak mampunya mereka diajak bekerjasama untuk tenang beberapa jam saja selama saya mengajar online. Mereka berisik, saling bercanda dan diselingi bertengkar sepanjang hari. Padahal sejak pagi mereka telah diberitahu bahwa saya ada kelas hari ini. keadaan ini membuat saya emosi dan meneriaki mereka seperti orang tidak waras. Setelahnya saya masuk kamar dan masih berteriak-teriak sambil menangis. Kanda masuk kamar dan mengelus punggung saya hingga saya tenang dan berhenti menangis. Setelahnya saya diam selama 2 hari tidak berkata apa-apa ke anak-anak. Kemudian kembali memaafkan saat saya ingat bahwa ibulah yg mengajarkan anaknya menjadi pemaaf. Karena ALLAHpun memaafkan kesalahan kita meski selalu diulangi maka ibu yg tidak mau menjadikan anaknya pendendam harus terus memaafkan meski kesalahan mereka berulang-ulang. Namun kesadaran seperti itu gak selalu otomatis hadir krn ibu pun lelah. 

Maka jika ada yang bilang childfree itu adalah salah satu kita buat anti-aging ya mungkin benar. Namun, apakah hidup kita selalu ingin seperti ibu tiri snow white yang terobsesi menjadi orang tercantik sedunia sepanjang masa?? atau seperti benjamin button yang akan terus muda saat usia semakin bertambah?? Ingat Lydia Kandau pun menua dan menggendut. maka saat keberadaan anak menjadikan kerutan kita bertambah, kantung mata menghitam dan ukuran badan tidak kembali seperti saat masih gadis belia. Biarlah... dan Terimalah.. karena dibalik amarah selalu ada cengiran gagah yang meng-ademkan hati, diantara penat ada bala bantuan ipang yang selalu siap sedia, dan... oh iya saat tulisan ini di publish anggota baru keluarga sudah hadir Sang laksamana... Bayi berlesung pipi dalam meskipun ayahnya bukan Afgan... Senyum lesung pipinya selalu meluruhkan kesal-kesal dihati... walau tak jarang tangisnya membuat emosi kembali meninggi. 

Ibu harus waras, dan ibu boleh salah.. semoga segala sesuatu yang dilakukan ibu dengan penuh kesalahan ini masih menjadi nilai ibadah dan menyelamatkan keluarga ini dari siksa akherat.. Itulah tujuan masih bertahan dengan berbagai jenis anak-anak. Karena anak tidak hanya berkah tapi terkadang ujian yang menjadikan kita kuat dan pantas untuk mendapat piala keridhoan Yang Memberinya.


Dithia210223


Minggu, 14 Februari 2021

Decade

 

Ten but we’re not teenager

Grow up together from avoider be lover

Share everything and accept anything

I adore your weakness

Seem quirky but makes me perky

Your power isn't the same as Superman but you are my man.

Sometimes I mess many things up but you step up everything

You never much told but always stronghold

Swap my tears be a cheer

I choose you, admit and never regret it

You always say want to stay with me till the end of life and the next life

For me, I just want to be a part of your life in this decade and for a million next decade

Just stay never go away

Even though our decade is always delicate

 

Note :

For my man who always trying into my side

I am still trying too, love you

 

Dithia 13022012

Selasa, 05 Januari 2021

Dubber couple

 Salah satu hobi kami adalah jalan-jalan berdua, kaya waktunya kita aja gitu"our time". Minta ijin ke anak-anak buat jalan-jalan yang bener-bener jalan kaki berdua entah kemana. Kadang cuma ke Alfa depan beli minyak goreng atau sampe rada jauh ketempat-tempat yang terjangkau kaki. Hal asik yang suka kita lakukan saat jalan kaki berdua itu adalah nge-dubbing situasi-situasi disekitar kita sepanjang perjalanan. Contohnya saat kita melihat taman konservasi burung bangau di dekat areal tempat tinggal kita. 

Suami saya memulai percakapan saat meilhat ada burung yang terpisah dari gerombolannya 

" Eh ternyata gak semua burung kumpul disatu pohon ya, ada yang mulai tinggal di pohon-pohon lain yang jauh dari yang lain" Kata suami saya

" Aku tuh introvert tau gak suka kumpul sama yang lain" saya mulai nge-dubbing burung yang terpisah

"Tapi, kok ada burung-burung lain yang kaya ngajak untuk kembali ke sarang yang ramai ya?" kata suami saya

" Eh, kamu ngapain sendirian disitu ayo bareng-bareng kita" saya jadi burung yang nyamper

"Gak mau ah, gua lagi ngadem disini disana penuh panas" kata suami saya

" Kita tuh lagi bikin sarang tau, bantuin ngapa bawa ranting-ranting kek" kata saya

" Gua udah capek dari tadi bolak balik, jangan bilang-bilang ya gua mau ngaso dulu"kata suami saya


Terus kita akan tertawa bersama kalau sudah selesai bikin percakapan yang pastinya gak bener, karena kita gak tau bahasa burung.

Rabu, 07 Oktober 2020

My unforgettable moment in Thailand


 

If I should choose one thing that I will never forget, maybe I cannot stand to one moment because for me every time that I spent in Thailand was so marvellous. The good habit of Thai people will make me remember Thailand well. Before I went to Thailand, I was a lazy woman who never did exercise such as jogging, playing badminton even though only stretching. Usually, I just maintain my health by fasting regularly because a woman doing exercise it’s not common in my country, but it changed when I lived in Thailand. I always spend my time doing some exercise like jogging in the afternoon after my class, walking from my apartment to campus, and playing badminton on the weekend. It’s so awesome for me, my bodyweight also decreased significantly from 55 to 51 kg and stable as long as I lived there. And I am not embarrassed when I join fun run and train myself to prepare for that activity because the majority of Thai people also do that, every week they have fun run, marathon events with various categories. Can you imagine any older people so excited when joining a running competition? Thailand shows it. When in my country the people feel proud if they wear the branded clothes, in Thailand the citizen exposes their running jersey collection. I never saw a woman lecture in my Indonesia campus who had a habit for doing exercise regularly but in Thailand I always meet some lectures including the head department of my program cycled by her bicycling around of campus every afternoon.

Besides that, I am also impressed by the fruit seller attitude in Thailand. Usually in my country when I want to buy some fruits the seller will promote the product as the best product even when we bought it. The characteristic was so contrasted with their telling and made us disappointed. In Thailand, when I want to buy the fruit commonly the seller will explain the strength and the weakness of the fruit. They will tell if the Durian is not ripe enough or the quality is not good because during the rainy season, this mango is sour or plain so not too sweet. One day I bought the orange because my youngest son forced us to buy it and the seller like usual told us about the fruit condition. “This orange is sour that is not sweet” the seller said but my son still begs us so we bought only a few. This behaviour makes us comfortable to buy anything there and have a strong trust in the seller. It should be a good lesson for our life to be a better person.

 

My homework from Teacher Jade in Hallo application 

Dithia 08/10/2020

Selasa, 28 Juli 2020

Possibility

Sore ini saya dan kandapun ngobrol-ngobrol ringan setelah di teriknya siang kita keliling bandung dalam rangka mencari ekspedisi pengiriman barang ke Thailand, sebenarnya kita sudah keliling dari kemarin tapi belum dapat jadi dilanjutkan pencariannya hari ini. Akhirnya dapat juga di saat terakhir saya lelah dan berdoa dalam hati "Ya Allah kalau yg terakhir ini juga gak bisa gak papa kita pulang dulu aja dan bilang ke Ajarn (dosen) di Thai kalau belum bisa kirim barangnya" (ini doa udah mulai pasrah karena tenaga sudah sampai di ujung keringat terakhir). Dan biasanya gitu setelah gak tau mau ngapain lagi Allah lah yg eksekusi kasih jalan.

Kenapa susah karena ini lagi pandemic jdi akses ke luar juga lagi terbatas, terus barang yg mau dikirim itu kopi kata beberapa ekspedisi kopi harus ada izin eksport lah, karantinalah, aja bpomnya lah.. ribet.. tapi di ujung penasaran dg terus mencari justru ketemu ekspedisi yg jelasin aturan2 dan dia bongkar barangnya dan bilang boleh selama bukan bahan tanam dan jumlahnya kurang dari 5 kg.. alhamdulillah wa syukurilah.

Inilah obrolan kami sore itu
"Makasih ya kanda udah mau capek anter2 keliling cuma karena istrinya selalu penasaran kalau tujuannya belum tercapai.. di coba2 terus sampai dapet"kata saya
" ya gak papa.. kan memang gitu dinda mah.. inget gak dulu waktu kanda wisuda di Thailand kelamaan terus kita harusnya udah ada di pool bus tujuan Thai-Malay?" Kata kanda

" iya ingetlah.. kan capek banget ngejer bus untung dibantuin temen2 kanda" kata saya
" iya itu dinda bilang ya udah coba aja siapa tau belom telat, padahal ya kalo itung2an kita pasti udah telat banget" kata kanda

" iyaa..." kata saya
" mana kunci kamar di Thai kebawa pula jadi temen2 indo ngejer bus kita buat ambil kuncinya hahaha dramatis banget kaya sinetron" kata kanda..

" Eh kanda tau gak?dulu waktu mau lamaran sama kanda dinda juga ketinggalan bus krn masih ada kerjaan dikampus jadi baru brangkat ke pool bus bandung-lampung jam 5 dari jatinangor padahal bus berangkat jam 6 sore.. akhirnya angkotnya di carter dan disuruh ngebut.. ya tetep telatlah taukan kecepatan angkot dan memang jaraknya jauh bgt gak mungkin cuma 1 jam. Akhirnya sampe pool udah g ada bus nya.. sama pegawai bus di ajak naik motor buat ngejer bus.. akhirnya busnya berhasil dikejar motor dan jadi pulang" kata saya

"Oh pernah juga kaya gitu?" Kata kanda..

"Pernah.. dan juga sering ngalamin yang rasanya gak mungkin tapi selalu penasaran masa iya sih gak bisa.. eh jadinya mungkin"

Ini sebenernya karena pernah disuruh dosen anterin proposal ke bandung udah jam 3 sore padahal tuh proposal harus di kumpul maksimal jam 3.30.. gak mungkin kàlau menurut manusia tapi kata pak dosen begini :
"udith tugas manusia itu cuma berusaha melakukan segalanya dg kemungkinan2 meski sekecil apapun kemungkinan itu.. urusan berhasil atau enggak itu udah bukan tugas kita lagi. Biarkan Allah yg bekerja dg TanganNya."

Kalimat itu selalu memotivasi saya untuk terus nyoba2 lagi meski gagal berkali2 hingga kegagalan bosan menemani kita...

Walaupun orang macam gini susah dapet partnert kadang partnernya capek nemeninnya hahaha
Untung kanda belom capek.. eh jangan dong😁.

Note : makasih ya DHL walau g diendorse sy promoin..


Dia sudah mampu berkata

 Setelah 3 tahun usianya mulailah Laksamana banyak bicara. Tampaknya dia agak lebih lambat dibanding kakak kakaknya, tapi tak mengapa setiap...