Rabu, 03 April 2019

Sa wat dii kha

Salah satu hal lagi yang membuat saya nyaman berada di Thailand adalah karena budaya "sa wat dii.." nya. Setiap bertemu orang dijalan, kenal atau gak kenal kasih salam. Setelah kasih salam siapa tau jadi kenalan hahaha. Kenapa saya suka budaya ini? karena dg sa wat dii saya gak perlu repot menolak salaman dg lawan jenis, atau menunjukkan gesture pura-pura memberikan tangan lalu saat tangan sudah mau sampai saya tarik kembali tangannya. Ribettt...


Ya saya sebenernya sayang dengan seluruh lelaki muslim di dunia dg memilih tidak salaman karena hadist ttg bersentuhan itu justru diperuntukkan kepada lelaki, yg begini kan bunyinya? "Sesungguhnya diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik darinya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya (H.R Thabrani dan Baihaqi)" jadi dari hadist ini yg disebut itu lelakinya, maka saat saya sudah berusaha tidak salaman namun masih ada dari mereka akhirnya menjabat tangan saya... ya bukan salah saya yahh kalau kepala mas-mas, bapak2, om-om nanti ketusuk jarum..hihihi (kecuali pada kondisi urgent yahh misalnya menolong orang mau jatuh, tindakan kesehatan dll)

Maka alangkah bahagianya saya disini, hingga detik ini tidak ada lelaki (selain suami dan muhrim) yang berani menjabat tangan saya. "Sa wat dii kha" asik sekali, karena dg membiasakan gesture beginipun penduduk thailand termasuk dosen dan kolega merasa saya menghormati mereka meski tidak bersalaman, sedangkan disuatu negara yang mayoritas muslim masih ada rasa segan, tidak enak dll untuk tidak bersalaman dg lawan jenis non muhrim.

Terus lu juga gak salaman sama perempuannya dong?? tergantung..
Tergantung dg cara apa mereka merasa dihormati. Kalau wanita thai budha akan merasa dihormati tanpa salaman alias ber"sa wat dii" ya saya lakukan sesuai kultur mereka, namun saat bertemu dg muslimah thailand ya tentu saya kita ber "assalamualaikum dan berjabat tangan". Enak sama enak aja..

karena tanpa bersalaman kita tetap bisa saling bertegur sapa, sesuaikan adab dan aturan agama sajalah, kan ceritanya KTP kita masih diisi kolom agamanya yah


---Dithia 4/4/2562----

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi , itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya”, (HR. Thabrani dan juga Baihaqi)

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/11475-jabat-tangan-dengan-wanita-dalam-pandangan-4-madzhab.html
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi , itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya”, (HR. Thabrani dan juga Baihaqi).

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/11475-jabat-tangan-dengan-wanita-dalam-pandangan-4-madzhab.html
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi , itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya”, (HR. Thabrani dan juga Baihaqi).

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/11475-jabat-tangan-dengan-wanita-dalam-pandangan-4-madzhab.html
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi , itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya”, (HR. Thabrani dan juga Baihaqi).

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/11475-jabat-tangan-dengan-wanita-dalam-pandangan-4-madzhab.html
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi , itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya”, (HR. Thabrani dan juga Baihaqi).

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/11475-jabat-tangan-dengan-wanita-dalam-pandangan-4-madzhab.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dia sudah mampu berkata

 Setelah 3 tahun usianya mulailah Laksamana banyak bicara. Tampaknya dia agak lebih lambat dibanding kakak kakaknya, tapi tak mengapa setiap...