Ada yang Tanya “ kok gak tampak panic dengan keadaan sekarang sih? ” Hmmm… sebenernya bingung bagaimana cara panic yang tepat untuk menghadapi hal yang gak keliatan. Apakah karena gak pernah share tentang update penderita, atau jenis-jenis tanaman yang mungkin bisa dijadikan obat menandakan kita gak peduli? Atau kok malah share lawak, badminton trus puisi-puisi jadinya kita dicap gak empati?
Ini yang lagi kita hadapi semacam jin dan sodara-sodaranya yang gak keliatan dengan mata telanjang orang normal. Kalau ada yang ngajakin berantem didepan mata, bisa kita liat tuh dia bakal ninju atau nendang sehingga bisa prediksi apakah harus ngelak ke kanan ke kiri atau nunduk. Lha ini? Lebih parah dari kecoa terbang, yang arah terbangnya kita gak pernah tau tapi ya masih keliatan itu bentuk kecoa. Ini perasaan yang sama waktu jerit pramuka ditempat gelap dengan mata tertutup jadi penuh ketakutan sendiri tentang ada apa di depan kita yang bikin panik dan jerit-jerit gak karuan padahal kadang cuma ranting-ranting pohon yang digoyang-goyang senior. Panik berlebihan malah bikin kita gak waras kalau udah begini jadi gak wajib solat (hehehe). Ya masa disebut waras yang udah ngeborong masker berlebihan sampe yang lain gak dipikirin (mau idup sendirian dia). Malah ada yang semakin semangat ikutan share berita-berita hoax yang bikin tambah panik, buat apaaa??? Nyari temen seru-seruan?
Keadaan begini justru bikin saya semangat, semangat untuk jadi orang yang lebih baik, dekat dengan anak-anak dengerin mereka adu pantun, semakin quality time dengan suami untuk sering-sering ngobrol dan hahahihi cekakak cekikik. Menjadikan hari-hari selalu dengan orang-orang tersayang. Selain itu juga melakukan apa-apa yang sempat ditunda-tunda seperti kembali membaca buku dan mengisi kekosongan otak dan hati. Karena buat saya keadaan begini masih lebih baik daripada kehadiran kematian sesungguhnya yang saat datang tak diduga-duga dari arah manapun yang kadang kita gak siap lahir bathin.
Ada yang bilang “gak perlu panik karena kalau takdir mati mah gak cuma dari virus ini tapi jatuh dari kamar mandi aja bisa mati”. Bener bangett… tapi pertanyaannya pas jatuh dari kamar mandi lu udah tau belom bakal mati? Trus udah siap belom? Nah karena kematian yang datengnya dadakan ini justru banyak yang gak siap.
Sekarang kita ada di keadaan wabah yang semua panik.. takut apa?? Takut mati ? Kemarin kemana aja? Ya karena gak keliatan kehadirannya makanya gak panik. Sekarang semua berbondong menghindari agar gak kena, biar apa? Biar gak jadi korban yang termasuk meninggal? Artinya kita ada kemajuan, kemajuan menyiapkan dan semua itu tentu dengan sesuatu yang jauh lebih matang daripada dadakan.
Bisa dimulai dengan melaksanakan semua anjuran pemerintah, diem dirumah, pake hand sanitizer, masker, hidup lebih sehat dan apapun yang mungkin bisa menghindari kita dari wabah itu. Jikalaupun akhirnya terkena kita telah ikhtiar dan kita jauh lebih siap. Semoga saat wabah ini pergi kita yang masih tersisa inipun begitu bersiap saat menghadapi kematian yang pasti akan mampir disetiap jiwa, karena dia datengnya beneran dadakan. Karena buat saya selain “tahu dan sambel” yang dadakan itu gak enak…
Dithia 180320 (dimasa social distancing yang selalu kangen sama kanda)
Ini Kisah Kerajaan kecil yang tersusun karena bangunan berbahan baku perjuangan cinta. Didalamnya berupa hati seorang wanita yang disayangi oleh 4 lelaki. Kakanda, Panglima, Senopati dan si kecil Laksamana... Semoga Kisah ini dapat jadi pelajaran meski tak selalu berwarna merah jambu YM
Rabu, 18 Maret 2020
Rabu, 04 Maret 2020
Puisi kangen
Nuansa seba'da Isya yg kini membeda rasa
Berhari lalu, dikala senja mengantar surya meradu
Disitu ku menunggu ...Dinda Caemh... menerbit menyala diponselku
Bergantung pada simpul panah berkedip merayu sentuh
Assalamu'alaikum itu bersambung kabar beranyam cerita
Berjeda pekik celoteh si dianya Berselip mesra rayu berselimut tama malu
Tapi, semenjak tanya itu...
Ada berjuta tanya yg menarik-ulur rasa
Kini berhari yg tlah berasa sangat lama
Meski berulang serupa kata dan kini berdamping tersebabnya
Apa hendak dikata, inu terminta dg bertanya
Aku yg miskin jawab hanya "mengiya ga papa" kini harus menanggung akibatnya
Tertimbun rindu, bimbang menggulana
Haruskah masih trs menunggu tiba saatnya Sambil menggembala dan melawan rasa
Atau mencoba menyusun rencana yg tak jelas ujungnya
Trus menjaring angin membawa angan ponsel segera menyala menggema menggurat namamu disana
Mengais embun penyejuk kalbu tertimbun rindu Memekik do'a rahasia beraminkan malaikatNya Meski kau tlah memberi tanda...
sekarang mungkin blm waktunya
Maka bersama detak yg trs memindah masa
Ku sandra senyap kudekap gelap Ku plintir butir2 aksara agar sunyi sedikit mewarna
Agar rintih sekejap memulih
Agar asa terus menggelora
Agar mimpi terhadir nyata Yaa Rabb.. muliakanlah istriku, langgengkanlah kebahagiaanya, mudahkan, selamatkan dan berkahkanlah segala urusan dunianya dan akhiratnya...
Aamiin YRA Maafkan anak2 kanda yg nakal2 itu ya Sayang...
Maafkan Kanda jg yg tlh membuat dinda bersusah payah mengasuh anak2 dan blm bsa membantu 😘😘
Note : numpang nyimpen aja puisi dari kanda yang ditulis waktu 2 hari g telponan pas LDRan
Btw bahasanya sangat pujangga sekali ya, yang pandai merangkai kata (kalau kata base jam)
Berhari lalu, dikala senja mengantar surya meradu
Disitu ku menunggu ...Dinda Caemh... menerbit menyala diponselku
Bergantung pada simpul panah berkedip merayu sentuh
Assalamu'alaikum itu bersambung kabar beranyam cerita
Berjeda pekik celoteh si dianya Berselip mesra rayu berselimut tama malu
Tapi, semenjak tanya itu...
Ada berjuta tanya yg menarik-ulur rasa
Kini berhari yg tlah berasa sangat lama
Meski berulang serupa kata dan kini berdamping tersebabnya
Apa hendak dikata, inu terminta dg bertanya
Aku yg miskin jawab hanya "mengiya ga papa" kini harus menanggung akibatnya
Tertimbun rindu, bimbang menggulana
Haruskah masih trs menunggu tiba saatnya Sambil menggembala dan melawan rasa
Atau mencoba menyusun rencana yg tak jelas ujungnya
Trus menjaring angin membawa angan ponsel segera menyala menggema menggurat namamu disana
Mengais embun penyejuk kalbu tertimbun rindu Memekik do'a rahasia beraminkan malaikatNya Meski kau tlah memberi tanda...
sekarang mungkin blm waktunya
Maka bersama detak yg trs memindah masa
Ku sandra senyap kudekap gelap Ku plintir butir2 aksara agar sunyi sedikit mewarna
Agar rintih sekejap memulih
Agar asa terus menggelora
Agar mimpi terhadir nyata Yaa Rabb.. muliakanlah istriku, langgengkanlah kebahagiaanya, mudahkan, selamatkan dan berkahkanlah segala urusan dunianya dan akhiratnya...
Aamiin YRA Maafkan anak2 kanda yg nakal2 itu ya Sayang...
Maafkan Kanda jg yg tlh membuat dinda bersusah payah mengasuh anak2 dan blm bsa membantu 😘😘
Note : numpang nyimpen aja puisi dari kanda yang ditulis waktu 2 hari g telponan pas LDRan
Btw bahasanya sangat pujangga sekali ya, yang pandai merangkai kata (kalau kata base jam)
Langganan:
Postingan (Atom)
Dia sudah mampu berkata
Setelah 3 tahun usianya mulailah Laksamana banyak bicara. Tampaknya dia agak lebih lambat dibanding kakak kakaknya, tapi tak mengapa setiap...
-
If I should choose one thing that I will never forget, maybe I cannot stand to one moment because for me every time that I spent in Thai...
-
Sore ini saya dan kandapun ngobrol-ngobrol ringan setelah di teriknya siang kita keliling bandung dalam rangka mencari ekspedisi pengiriman ...
-
Salah satu hobi kami adalah jalan-jalan berdua, kaya waktunya kita aja gitu"our time". Minta ijin ke anak-anak buat jalan-jalan y...