Ini sebenarnya
entah kisah apa, namun inilah komentar para komentator tentang kehidupan kami.
Saat kami (kakanda dan adinda.. cieee) sama-sama menjadi dosen disalah satu
perguruan tinggi negeri di Jatinangor sebut saja UNJAT hahahaha… Banyak para
komentator yang tak dibayar bergunjing “Wah enak banget ya, ah masuk sana
karena ada orang dalam nih suaminya kan sudah jadi dosen sana duluan” buat
orang macam begini mau saya sumpah pocong (walaupun saya gak akan melakukan
tindakan musryik begono) saya diterima jadi dosennya murni tanpa orang dalem, mereka tidak akan pernah percaya. Ada yang bilang “
iihh kok bisa ya, saya aja sama istri jauh-jauhan harus LDR-an” terussss…. Harus
disamain gitu hidup situ sama hidup sini??
Takdir
berikutnya saya dan suami sama-sama daftar pelatihan bahasa inggris dan takdir
membawa kami ke satu kota yang sama sedikit berbeda waktu. Kakanda dipanggil
satu bulan lebih dulu dibandingkan saya. Terus bisik-bisik kembali bergulir “
Wah kok bisa ya? Ikutan pelatihan ditempat yang sama” enak banget… ati-ati
disana pelatihan ya,,jangan yang lain. Yah tentu saja yang lain lah… beli
sarapan, motokopi modul, bayar kosan, masa pelatihan doang… Lagian kita yang
bareng kok pada sewot, kita bareng juga karena kita daftar bareng jadi
probability bisa barengnya ada. Komentar tak berhenti disana “Anak-anak gimana?
“yeee mau anak-anak dimana kek, emang gaji bulanan kalian jadi berkurang ..
Sinis mode on hahahahaha ….tentu saja kami lah orang pertama yang memikirkan
itu tanpa meminta pertolongan kalian mengasuh mereka.
Terbaru
adalah saat kami (Masih kakanda juga adindanya hahay..) diterima s3 di universitas
yang sama. Prince of Songkla University.
Gunjingan kembali bertaburan seperti bintang-bintang saat malam lailatul Qodr
(katanya lagu bimbo ciri-cirinya sih gitu). Eh emang boleh suami istri di univ
yang sama? Eh kok bisa ya kebetulan gitu? Enak amat ya, saya aja pisah dg
keluarga saya waktu sekolah?Jodoh nya sampe segitunya” Wah anak-anak gimana?”
Terus
kalian mau saya jawab apa?
Begini yah
permirsah, bisa diterima bareng tentu karena 22 nya daftar. Kami daftar juga
setelah memenuhi semua persyaratan. Kalau keinginan mah kami maunya bareng di
eropah gitu tapi demi memadukan jurusan kami dicarilah univ yang mewadahi
jurusan kami berdua. Boleh suami istri? Yah yang ngasih beasiswa aja gak
ngelarang kok yang gak nyumbang seperak-perak rupiah berasa berat menerima
takdir kami. Jawaban terakhir, kebetulan? Didunia ini tak ada yang kebetulan
semua sudah diatur Allah dengan kapasitas hambanya masing-masing. Menurut Allah
takdir kami bersama inilah yang terbaik, bisa jadi saat berpisah kami makin
hancur dan kesedihan melanda kami justru membuat bahtera rumah tangga kami rapuh.
Buat yang waktu sekolahnya pisah dg keluarga
itulah takdir terbaiknya bisa jadi saat dia bersama keluarga malah kelurganya
bikin tak konsentrasi dan makin banyak konflik yang harus diselesaikan selain
mengurusi kerinduan yang menggila pada keluarganya. Ada yang saat membawa
anak-anak seperti kami diijinkan oleh Allah mungkin karena Allah yakin kami
bisa menjaga mereka saat bersama. Bisa jadi saat anak-anak tak dalam monitoring
kami ada pertumbuhan mereka yang menyimpang walaupun kami akui kami belumlah
manusia yang masuk kategori orang tua yang baik. Namun ada yang tak diijinkan
Allah membawa anak-anak mungkin Allah tahu anak-anaknya ditempat yg aman meski
tanpa salah satu orang tuanya. Jika dibawa malah ada yang tak baik kedepannya.
Semua itu urusan Allah, jangan pernah berkata kehidupan orang lain itu lebih
mudah dari kehidupan kita, hanya orang lain bisa lebih apik menyelimuti duka
dan gelisah dalam ketidak tentuan menghadapi bahtera dunia ini. Ini nasehat
untuk diri sendiri yang sedang menyerahkan segala takdir pada Pemberi Takdir
karena tak tahu apa yang harus dilakukan terlebih dulu. Namun saat Sang
Penggenggam takdir saja percaya pada kita masa kita dengan sombong tak percaya
diri bahwa kita mampu. Hanya doa dan Usaha terbaik yang sedang dilakukan oleh
para pasukan (Kakanda dan Adinda ini lagi juga panglima dan senopati) yang kata
orang jodoh…beutttt… Semoga Allah on our Ways.. Always
Dithia..... at Sintron
Mansion… Hatyai District South of Thailand…. 13 August 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar